07 Juli 2008

Kasian Tulang

Tulang dalam bahasa Indonesia adalah paman. Beberapa waktu telah diumumkan pencopotan 30 lebih Kejari (Kepala Kejaksaan Negeri) di Indonesia lalu oleh Kepala Kejaksaan Agung, dan salah satu korban pencopotan itu adalah tulangku sendiri "Maringan Butar-Butar - Kejari Ende" yang membuatnya sangat stress.

Stress bukan lantaran tidak lagi menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri, karena dalam menjabat posisi itu ia dipercaya karena kemampuannya bukan karena mencalonkan diri, bahkan awalnya ia keberatan karena faktor jauh dari keluarga. Ia stress karena pemberitaan di koran "Dicopot karena dianggap tidak mampu memberantas korupsi", mengingat masa tugasnya yang masih baru di Ende (belum 1 tahun), pemberitaan koran yang demikian tentu mencoreng dan mempermalukan harga dirinya seolah-olah ia sosok yang bodoh atau malah terlibat dalam kasus korupsi.

Aku sangat mengenalnya dengan baik, hingga umurnya yang sudah menua ia selalu berjalan lurus-lurus... dan hal ini sangat menyakitkan hatinya. Aku pun sempat berkata kepada Tulang "Ya moga aja pencopotan dengan alasan tidak mampu memberantas korupsi ini bukanlah ritual pelaksanaan korupsi itu sendiri mengingat banyaknya orang yang mengincar jabatan sebagai kepala".

Sebelum pencopotan ini dilaksanakan, memang telah dihembuskan oleh Kepala Kejaksaan Agung yang dimuat oleh Media Massa mengenai rencana pencopotan 30 lebih Kajari di Indonesia, dan hal ini pernah aku tanyakan ke Tulang... ntah kenapa perasaanku gak enak soal ini makanya aku tanya...., dan ternyata memang perasaan tidak enakku benar.

Begitu juga dengan ucapanku tadi "Ya moga aja pencopotan dengan alasan tidak mampu memberantas korupsi ini bukanlah ritual pelaksanaan korupsi itu sendiri mengingat banyaknya orang yang mengincar jabatan sebagai kepala". "Selang beberapa hari dari perkataanku itu termuatlah di televisi bahwa Kepala Kejaksaan Agung diduga terlibat korupsi bahkan akan dicopot...
"Tuhan itu emang adil ya".... hehehe.

Aku saranin ke Tulang untuk demo aja dengan mengumpulkan 30 Kajari yang dicopot dengan alasan tidak mampu memberantas korupsi sambil membawa sepanduk *kami tidak sudi dituduh tidak mampu memberantas korupsi oleh pelaku korupsi*. Hal ini sudah menyangkut akan nama baik dan harga diri seseorang. Yang memakai target ternyata bukan hanya seorang sales, sepertinya seorang Jaksa pun diberikan Target untuk menaikkan kasus hanya demi kepentingan yang diatas agar dianggap "berhasil", padahal dalam kenyataan dilapangan hal itu tidaklah mudah, mengingat saat ini sering sekali masyarakat digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyelamatkan diri dari hukum, sehingga ia harus lebih berhati-hati dalam melakukan penuntutan sebagaimana tugasnya sebagai seorang Jaksa.

Tulang Maringan dan aku

Tidak ada komentar: