24 November 2008

Loh kok....

Pas aku ditunjukin film ini(klick)... loh kok...?? "itu kan dirumah?? Dan itu Mira, Atri dan Boi pembokat ku..." Zzz...Zzz... ternyata syutingnya tahun lalu...

10 November 2008

Tanggapan yang banyak di Media Masa

Kalo baca media masa yang banyak beredar mengenai eksekusi Amrozi CS lucu deh...

- Ada yang bilang wajahnya begitu bersih, damai, segar, bahkan mati dalam keadaan tersenyum

Comentar: Aku tambahin ya, berbinar-binar, berseri-seri, bahkan menampilkan senyuman terindah sepanjang hidupnya... (bisa diartikan bahwa pelaku bomb Bali, Gereja dan JW. Merriot masuk surga...), pesan yg terkandung ialah: Lihatlah betapa para pembunuh itu mati mulia... jadi ikutilah jejaknya sebagai teroris :) (Mungkin di jaman reformasi Tuhan telah membuat undang-undang baru yang membenarkan pembunuhan manusia demi ambisi agama)

- Team Pembela Muslim mengatakan bahwa mereka akan membentuk team pencari fakta, dan melaporkan ke Komisi HAM bahwa eksekusi itu telah melanggar HAM karena keluarga dilarang menjenguk, dan banyak hak-hak keluarga diabaikan....

Comentar: Aku membaca dengan sedikit merasa lucu sambil berpikir "mungkin mereka pikir hanya ketiga orang itu saja yang punya HAM, sehingga ratusan korban akibat perlakuannya dianggap tidak punya Hak Hidup. Sempat terbersit ucapan yang pernah keluar oleh Imam Samudra dan ingin aku katakan kepada keluarga ketiga pembunuh itu: "Untuk keluarga dan kerabat pembunuh yang ditinggalkan, relakanlah karena memang sudah waktunya dan sepantasnya manusia-manusia suci itu mati!! Tetapi untuk keluarga korban pelaku, jangan khawatir mungkin dengan kejadian ini, para korban diberikan keringanan atas dosa-dosa yang pernah mereka lakukan semasa hidupnya yang mungkin memang sudah menjadi jalan dan rencana Tuhan". Mungkin mereka pun sudah bertemu dengan pembunuh mereka diatas sana sehingga nyawa mereka dapat beristirahat dengan tenang....

Adakah generasi penerus Amrozi CS berikutnya?? Hanya waktu yang bisa menjawabnya, jikalaupun ada... apa yang bisa saya katakan?? Justru aku semakin yakin Tuhan ingin menunjukkan sesuatu kepada seluruh umat manusia di dunia ini tanpa ada 1 manusiapun yang bisa menyangkalnya, menutup-nutupi atau menyembunyikan fakta dari sebuah kenyataan.

"Kami tidak keberatan dianggap kafir dan kami tidak lebih suci dari mereka. Hal itu juga yang membuat kami terus berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya dan mengasihi sesama kami, berharap setitik iman dan perbuatan kami yang baik terhadap sesama kami dapat berkenan dihadapanNya"

Lukas 18: 9 - 14
(9) Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
(10) Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
(11) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
(12) aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
(13) Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
(14) Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Kapal Reformasi

Sebuah kapal bernama Reformasi sedang melaju ditengah lautan.... dimana sang Nakoda yang bernama RI-1 sudah tau kemana kapal harus dibawa untuk menggapai daratan....

Namun... karena para penumpang kapal yang cenderung isinya orang bodoh dan sudah jenuh berada didalam kapal yang panas, melihat laut mereka ingin meloncat ke laut untuk menikmati suasana baru yang dingin dan dibayangan mereka indah....

Dengan seorang Nakoda yang tidak mampu bersikap tegas untuk melarang mereka melakukan apa yang ada dipikiran mereka... tidak saja bisa membahayakan seluruh penumpang, namun karena pergerakan semua penumpang kearah yang sama "pinggiran akal sehat" kapal, dapat mengakibatkan kapal miring/oleng untuk kemudian tersungkur.

Proses pencerdasan penumpang membutuhkan waktu yang tidak sebentar, oleh karena itu biarlah proses itu dilakukan didarat nantinya karena kini kapal sudah berlayar ditengah lautan, oleh karena itu dibutuhkan Nahkoda yang bukan saja hanya tau kemana kapal Reformasi harus dibawa, tetapi juga yang mampu bersikap tegas ditengah-tengah penumpang yang kerap melakukan hal bodoh tanpa memikirkan keselamatan penumpang lainnya dan kapal itu sendiri, guna mencapai sebuah tujuan yang sama yaitu "New Land of Indonesia"

09 November 2008

Kisah Amrozi CS Tamat

Akhirnya Pemerintah Indonesia mampu membuktikan bahwa mereka mampu bersikap adil dengan mengeksekusi para pelaku Bomb Bali yang menewaskan 200 orang lebih "Amrozi CS" (Amrozi, Imam Samudra, Ali Gufron) pada hari Minggu pukul 00:02.

Walau sebenarnya ada sedikit yang menjadi sebuah keraguan "Benarkah?? Mengingat tidak ada foto atau video satu pun yang memperlihatkan kondisi mereka setelah ditembak, tapi sudahlah... benar atau tidak hanya waktu yang bisa menjawabnya"

Dengan banyaknya pendukung para pelaku pembunuhan ini (dibuktikan dengan banyaknya pengikut saat proses pemakaman) menjadi sebuah tanda tanya... apakah kerumulan itu yang dinamakan antek-antek teroris atau justru negara ini benar negara teroris?? Saya rasa pertanyaan ini adalah hal yang wajar melihat bagaimana para pendukung menyambut kedatangan para pembunuh layaknya pahlawan bahkan dianggap manusia mulia karena menghabiskan nyawa 202 orang yang didalamnya belum termasuk orang Indonesia sendiri karena dianggap tidak seiman.

Setelah membunuh 202 orang para teroris berteriak "Alaho Akbar" yang artinya Allah Maha Besar, -benarkah Tuhan memberikan tempat mulia bagi para pembunuh manusia sebagai ciptaanNya yang dari awal manusia tercipta-pun tanpa sehelai pakaian apalagi Agama, atau pantas saja mereka sering mengatakan bahwa Tuhan mereka berbeda karena mungkin hanya Tuhan mereka yang menjanjikan posisi surga untuk para pembunuh-.

Apakah alasan mereka melakukan pembomban?? Balas dendam karena perang Amerika Serikat - Afganistan (Osama Bin Laden), lalu bagaimana perasaan warga negara yang menjadi korban atas pelampiasan dendam salah alamat tersebut (Warga Italia, Afrika, Jerman, Jepang, dll, bahkan Indonesia sendiri) diluar warga negara Amerika dan Australia yang dianggap target mereka??

Salahkah keluarga korban mendendam atas sesuatu yang mereka tidak tau menahu?? Kebayangkan gimana dendamnya mereka jika itu terjadi pada kaum pelaku??? Pasti Indonesia hanya penuh dengan teror, unjuk rasa, amukan membabi buta, dan bomb sana-sini. Bahkan untuk sosok yang jelas-jelas salah saja untuk dihukum masih bertebaran teror sana-sini, termasuk kutukan dan dendam atas eksekusi pelaku pembunuh 202 orang lebih ini.

Namun sebaliknya yang dilakukan oleh mereka-mereka yang benar-benar mengerti maksud dan tujuan sebuah agama, mereka justru berkumpul untuk mendoakan pelaku pembunuhan itu agar arwahnya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa bukan oleh "tuhanmu" atau "tuhanku", hal ini termasuk dilakukan oleh warga Bali sendiri yang menjadi korban keberingasan pelaksanaan agama. Sebagian warga Australi sendiri tidak setuju dengan hukuman mati, sikap mereka seolah ingin mengatakan bahwa jaman sekarang bukan lagi jamannya darah dibalas darah, walau sebenarnya kekuatan militer negara2x yang warganya menjadi korban bukan saja hanya mampu menangkap para pelaku namun juga mampu membombardir Indonesia, tetapi yang mereka lakukan justru bersabar menunggu masa-masa eksekusi yang sangat lama dihitung dari waktu pembomban jika dibandingkan kasus Tibo CS sebagai wujud menghargai negara Indonesia yang oleh warga negara Indonesia cenderung terbalik atas suatu sikap yang kurang disenangi dengan mudahnya membakar, mencoreng moreng bendera negara-negara yang dianggap mereka "pelaku", bagaimanakah perasaan kita saat menyaksikan bendera Indonesia dibakar diluar negeri sana??

Layaknya Imam Samudra sebagai otak pembomb, yang tersenyum atas pembunuhan 202 orang, pembomban gereja-gereja, dan Hotel Merriot, begitu juga yang dilakukan masyarakat Bali khususnya dan para turis asing, dan sebagian warga Indonesia yang merasakan keadilan harus ditegakkan sangat menanti-nanti moment ini. mereka tersenyum puas.... bahkan sangat puas.... sebagaimana terpancar dalam liputan ditelevisi.

Pemerintah Indonesia berusaha untuk tetap menunjukkan bahwa negara ini sebuah negara Kesatuan Republik Indonesia dengan ber-Asaskan Pancasila, bukanlah Negara Agama yang berusaha diwujudkan oleh pihak-pihak tertentu bahkan dengan membenarkan sosok pembunuh masal dengan kedok membela agama.

Semoga keadilan ini bukanlah sebuah sikap keterpaksaan namun disadari betul betapa pentingnya memberikan keadilan kepada seluruh lapisan masyarakat yang dahulunya juga ikut berpartisipasi dalam kemerdekaan negara Indonesia.

Diharapkan Pemerintah tetap mampu mengusut tuntas para pelaku yang masih belum terjaring, termasuk antek-antek dan para pendukungnya untuk menjadikan negara ini aman dari teror.

Rencana kenaikan Upah PNS

Menurut pengamatan kasat mataku pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil di kota-kota besar mendapatkan posisi terakhir sebagai alternativ. Namun tidak begitu di NTT, hampir kebanyakan orang bercita-cita menjadi seorang PNS, bahkan tidak tanggung2x mereka rela berkoban untuk mendapatkan pekerjaan itu dengan menjual tanah, sawah, bahkan mobil mereka, dll.

Maksud Pemerintah dengan adanya PNS ini sebenarnya baik, yaitu membantu masyarakat memberikan lapangan pekerjaan dengan persyaratan yang dikategorikan sangat minim dibanding dengan Pegawai Swasta, disamping untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umumnya dengan memberdayakan masyarakat sekitar sehingga komunikasi yang terjalin lebih baik. Namun dalam realitanya seperti yang pernah ditayangkan di televisi swasta beberapa waktu lalu, PNS dikejar-kejar Polisi Pamong Praja, karena kedapatan berada di Mall disaat jam kerja. Apa yang dilihat di televisi hanyalah bagian kecil yang kebetulan tertangkap oleh wartawan dari kebiasaan buruk dari para PNS ini.

Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada instansti-instansi Pemerintahan. JIka dikatakan PNS adalah pekerjaan orang malas cukup beralasan jika dikaitkan dengan sikap dan kebiasaan kebanyakan dari mereka yang umumnya hadir lebih telat dibanding pegawai swasta umumnya, setibanya dikantor hanya isi aben, lalu baca koran , dilanjutkan dengan bergosip. Mereka dapat dengan bebas menentukan jam istirahatnya sendiri (walau resikonya dikejar-kejar POL PP) dibuktikan dengan jam 10 sudah bertandang ke Mall atau pasar, lalu kira-kira jam 14:00 mereka sudah meninggalkan kantornya, begitulah yang dilakukan hampir kesetiapharian mereka, dan tidak sedikit dari mereka memanfaatkan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum seperti merencanakan perjalanan dinas dengan pasangan selingkuhannya (sambil menyelam minum air), karena kebiasaan perselingkuhan sesama golongan PNS adalah hal yang bukan aneh lagi.

Kemudahan bekerja, kemudahaan recruitment, tanggungan hari tua, dll, menjadi sebuah alasan yang wajar jika masyarakat NTT menjadikannya sebuah "CITA-CITA", terutama dengan kecenderungan kebanyakan orang disini "Malas, tidak suka ikut aturan, gengsi tinggi", menjadikan baju coklat mereka menjadi sebuah kebanggaan tersendiri yang kerap mereka gunakan untuk ke Mall, ke Pasar, atau bahkan ke Arisan sebagai penunjuk tingkatan sosial.

Jika seorang PNS di kota besar kebanyakan menggunakan kendaraan umum, berbeda dengan disini, seorang PNS barupun berkendaraan mobil jazz, dan mobil mewah lainnya, yang artinya PNS bukanlah lagi pekerjaan alternativ yang umumnya ditujukan kepada mereka-mereka yang memiliki keterbatasan baik dari sisi finansial, waktu, ataupun pendidikan.

Dengan sikap para Pegawai Negeri Sipil yang dalam pekerjaannya umumnya hanya dijadikan sebuah formalitas untuk mendapatkan tunjangan dari negara sehingga dalam bekerja pun semua hanya bersifat formalitas (yang penting absen), saya rasa kurang pantas negara menaikkan gaji mereka, disamping karena tanggungan dan gaji yang diterima para PNS sudah diatas UMR.

Apa yang akan terjadi apabila negara menaikkan Gaji Pegawai Negeri Sipil:
- Akan semakin banyak peminat PNS dan menambah pengeluaran negara
- Penambahan pengeluaran negara berbanding terbalik dengan etos kerja PNS
- Meningkatnya budaya malas karena kondisi dan kebiasaan kerja para PNS
- Secara tidak langsung Negara mendidik masyarakat menjadi bodoh karena dalam PNS lebih penting sertifikat (yang sering dipalsukan) daripada keahlian, apalagi jika memiliki uang, test masukpun bisa dijadikan hanya sebuah formalitas saja.

06 November 2008

Bincang-bicang di TV 7 semalam

Perbincangan mengenai seputar pemilihan Obama sebagai Presiden Amerika, sempat keluar pertanyaan ketus dari sang mediator "Bagaimana tanggapan saudara dengan ucapan sebagian orang Amerika untuk mempertimbangkan Obama karena faktor ada keturunan muslim??" Lalu dijawab "So what?? Emang apa salahnya??? Toh kan Obama orang Amerika walau ia dari kalangan minoritas". Seharusnya memang demikian, namun:

- Apakah ucapan itu hanya berlaku untuk pihak-pihak yang merasa diuntungkan saja??
- Mungkinkah ucapan orang Indonesia itu terjadi di negaranya sendiri??
- Bagaimana pula sikap mereka2x yg gemar sekali membakar dan menginjak-injak bendera Amerika??

Seorang komentator semalam mengatakan bahwa sebenarnya "Dalam sejarah Amerika, perhatian terbesar pada Indonesia justru dilakukan oleh Presiden Bush, yang dalam pemerintahannya justru banyak menuai kecaman orang Indonesia karena terlalu ikut campur urusan negara lain", apakah Husein Barak Obama yang dibangga-banggakan memiliki ikatan bantin dengan Indonesia dan memiliki keturunan muslim mampu melampaui Bush dalam hal perhatiannya kepada Indonesia... hanya waktu yg bisa menjawab...

05 November 2008

Democracy or Democrazy?

Terkait dengan demam Eksekusi Amurozi dan Terpilihnya Obama

Seiring dengan semakin dekatnya masa penghukuman bagi pelaku Bom di Bali yang mengakibatkan meninggalnya 200 manusia, baik berkebangsaan Australi, Indonesia dan bangsa lainnya menjadi korban. Hal ini bukanlah kali pertama yang dilakukan oleh Amorozi CS sebagaimana pengakuan seorang dari mereka "Ali Imron", sebelum pembomban terbesar mereka yang di lakukan di daerah Legian Bali (Paddys Bar dan Sary Club), juga mereka melakukan pengebomban terhadap beberapa Gereja dan Hotel Meriot setelah Bomb Bali, disusul dengan Bomb Bali 2 (Raja's Cafe) yang dilakukan oleh kelompok mereka.

Sebagian golongan menganggap mereka adalah pahlawan, patriot, pemberani dan lain-lain, terbukti dengan kecaman terhadap pemerintah sendiri apabila eksekusi tetap dilaksanakan. Tidak tanggung2x, bahkan kantor pemerintahan sendiri diancam akan di Bomb. Benarkah mereka seorang pahlawan, patriot, atau pemberani yang melakukan aksinya dikala orang2x tidak menyadari akan adanya penyerangan, sehingga para korban dikategorikan golongan yang tidak berdaya. Ali Imron berkata bahwa semua tindakan ini adalah pelampiasan atas peperangan yang terjadi antara Amerika dan Afganistan. Sama halnya pula dengan berita baru-baru ini mengenai demontrasi warga Indonesia di Indonesia terhadap negara Thailand

"Tampaknya warga negara kita terlalu perduli pada urusan dapur orang lain, dengan meluluh lantakkan dapurnya sendiri"

Aku berpikir, jika memang mereka menyebut diri mereka pemberani, dll, kenapa tidak mereka langsung melakukan penyerangan saja dengan tentara Amerika, Inggris, Autralia, atau Perancis misalnya, yang juga dilatih untuk berperang, untuk apa harus ikut pelatihan perang sampai keluar negeri seperti Malaysia, Filipina, Afganistan, dll, jika hanya untuk menyerang manusia-manusia tidak berdaya? Bagi saya hal itu bukanlah sikap seorang pemberani, atau patriot seperti yang banyak orang katakan, melainkan tidak lebih hanya sikap seorang pengecut yang hanya berani menyerang lawan yang tidak berdaya.

Kedatangan Pangeran Charles (Raja Inggris) ke Indonesia dan langsung menuju sebuah tempat ibadah untuk mempidatokan mengenai sikap saling menghormati antar umat beragama menyimbolkan sebuah penilaian khusus di mata dunia tentang bagaimana kondisi hubungan antar umat beragama di Indonesia. Sebaliknya ancaman, sikap arogan demonstran pendukung Amorozi tidak lebih hanya mempermalukan diri dan agamanya sendiri karena melindungi sosok pembunuh masal, dimana tidak ada agama yang mengajarkan untuk saling membunuh, dengan sikap mereka itu pasti orang akan bertanya-tanya tentang hal yang mereka yakini.

Para penduduk Australi membanjiri Bali dalam rangka melihat kelanjutan proses Eksekusi ini walau pihak pemerintah telah mengeluarkan Travel Warning kepada seluruh Warga Australia yang bermaksud berkunjung ke Indonesia, namun mereka justru menunjukkan sikap ketidak pengecutan mereka yang menganggap kematian itu adalah takdir dengan tetap mengunjungin Bali sambil melihat sejauh mana proses keadilan di Indonsia berlangsung.

Begitu juga sikap Kedubes Amerika yang diancam Bomb justru melarang pihak Gegana untuk memasuki wilayah mereka untuk menunjukkan bahwa "Mereka tidak takut digertak", sepertinya dunia mulai geram melihat sikap para Teroris ini, dan Indonesia yang semakin terpuruk dengan menyandang sebagai Negara Teroris. Dalam pelaksanaan peradilannya sepertinya Pemerintah Indonesia berhadapan dengan 2 tekanan, tekanan dari dunia terhadap peradilan di Indonesia dan dari Teroris sendiri dengan ancaman bombnya untuk melepaskan pelaku dari jeratan hukum.

Prediksi yang mencuat dipikiranku apabila terjadi lagi Bomb, mungkin kali ini pihak-pihak yang dianggap musuh bagi kalangan tertentu tidak akan tinggal diam, seperti munculnya kapal perang Amerika di perairan Indonesia dengan adanya Pembomban Gereja-gereja di Indonesia, namun diredamkan oleh Pemerintah Indonesia dengan janji untuk mengusut tuntas pelakunya. Sepertinya rasa persaudaraan dari luar negeri lebih kental daripada dalam negeri sendiri

Obama terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang bisa berbahasa Indonesia, sebagai orang yang pernah tinggal 4 tahun di Jakarta tahun 1967 - 1970an pada usianya yang ke 4 tahun dan bersekolah di Franciscus Asisi Indonesia. Obama memiliki ayah tiri orang Indonesia Roro Sutoro, dan adik tirinya adalah Maya Sutoro yang tinggal di Yogya saat ini, yang artinya bahwa sudah seharusnya hubungan Indonesia - Amerika semakin erat dalam tujuan saling menguntungkan, namun apakah hal itu harus dirusak hanya karena Amerika adalah sebuah negara mayoritas Kristen???? Sekarang tahun 2008 bukan 2008 SM (Sebelum Masehi), bukan jamannya berperang untuk menyebarkan agama.

Jika dalam kehidupan sehari-hari kita sering dianjurkan untuk bisa menerima perbedaan pendapat, sudah seharusnya hal ini dilakukan terlebih dahulu oleh orang-orang yang tidak pernah bisa menerima atau belajar menerima perbedaan. Terpilihnya Obama sebagai orang yang pernah tinggal di Indonesia dan memiliki kesan tersendiri sebagai orang yang pernah mengecap pendidikan di Indonesia, saya yakin beliau akan memberikan perhatian khusus bagi Indonesia, terutama beliau salah satu aktivis HAM dunia, namun apapun itu, bagaimanapun itu... pemberi keadilan, pelindung, dll semua adalah rencana Tuhan...

Sepertinya aktifis HAM di Indonesia memiliki PR yang cukup berat untuk menyadarkan banyak warna negara indonesia bahwa Agama adalah salah satu yang tercantum sebagai Hak Asasi Manusia, yang dalam pelaksanaan tidak boleh mendapat tekanan, kecaman, dan ancaman. Namun hal ini tentunya sangatlah tidak mudah, tidak jarang mereka2x yang berjuang untuk itu justru mendapat tekanan, kecaman, dll, sekarang tinggal kita kembali kepada Pemerintah Indonesia, mampukan petinggi2x Indonesia menjadi pemimpin yang adil pada setiap warga negaranya ditengah sikap sebagian warga negaranya yang brutal yang bisa menganggap manusia lebih buruk daripada hewan??

Obama di Amerika adalah golongan minoritas berkulit hitam namun dengan intelejensinya mampu membawa dirinya menjadi Presiden, hebat... Contoh sebuah Demokrasi yang baik dan benar... namun kerap di demo sebagian warga negara Indonesia yang tidak pernah menghargai arti sebuah demokrasi, tetapi hanya melihat baik buruk dari sisi se-Agama atau tidak se-Agama.

Terpilihnya Obama sebagai kaum minoritas adalah wujud penerapan Demokrasi yang jujur dimana setiap orang memiliki hak dan kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin berdasarkan penilaian pada kemampuannya... bagaimana dengan Indonesia.... yang sedikit2x mengkaitkan Politik dengan Agama, bahkan Perdagangan dengan Agama ???

Are you Democracy? Or Democrazy?