10 November 2008

Tanggapan yang banyak di Media Masa

Kalo baca media masa yang banyak beredar mengenai eksekusi Amrozi CS lucu deh...

- Ada yang bilang wajahnya begitu bersih, damai, segar, bahkan mati dalam keadaan tersenyum

Comentar: Aku tambahin ya, berbinar-binar, berseri-seri, bahkan menampilkan senyuman terindah sepanjang hidupnya... (bisa diartikan bahwa pelaku bomb Bali, Gereja dan JW. Merriot masuk surga...), pesan yg terkandung ialah: Lihatlah betapa para pembunuh itu mati mulia... jadi ikutilah jejaknya sebagai teroris :) (Mungkin di jaman reformasi Tuhan telah membuat undang-undang baru yang membenarkan pembunuhan manusia demi ambisi agama)

- Team Pembela Muslim mengatakan bahwa mereka akan membentuk team pencari fakta, dan melaporkan ke Komisi HAM bahwa eksekusi itu telah melanggar HAM karena keluarga dilarang menjenguk, dan banyak hak-hak keluarga diabaikan....

Comentar: Aku membaca dengan sedikit merasa lucu sambil berpikir "mungkin mereka pikir hanya ketiga orang itu saja yang punya HAM, sehingga ratusan korban akibat perlakuannya dianggap tidak punya Hak Hidup. Sempat terbersit ucapan yang pernah keluar oleh Imam Samudra dan ingin aku katakan kepada keluarga ketiga pembunuh itu: "Untuk keluarga dan kerabat pembunuh yang ditinggalkan, relakanlah karena memang sudah waktunya dan sepantasnya manusia-manusia suci itu mati!! Tetapi untuk keluarga korban pelaku, jangan khawatir mungkin dengan kejadian ini, para korban diberikan keringanan atas dosa-dosa yang pernah mereka lakukan semasa hidupnya yang mungkin memang sudah menjadi jalan dan rencana Tuhan". Mungkin mereka pun sudah bertemu dengan pembunuh mereka diatas sana sehingga nyawa mereka dapat beristirahat dengan tenang....

Adakah generasi penerus Amrozi CS berikutnya?? Hanya waktu yang bisa menjawabnya, jikalaupun ada... apa yang bisa saya katakan?? Justru aku semakin yakin Tuhan ingin menunjukkan sesuatu kepada seluruh umat manusia di dunia ini tanpa ada 1 manusiapun yang bisa menyangkalnya, menutup-nutupi atau menyembunyikan fakta dari sebuah kenyataan.

"Kami tidak keberatan dianggap kafir dan kami tidak lebih suci dari mereka. Hal itu juga yang membuat kami terus berusaha untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya dan mengasihi sesama kami, berharap setitik iman dan perbuatan kami yang baik terhadap sesama kami dapat berkenan dihadapanNya"

Lukas 18: 9 - 14
(9) Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
(10) Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
(11) Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
(12) aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
(13) Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
(14) Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."

Tidak ada komentar: