17 Oktober 2008

Eksekusi Terpidana Bom Bali

Akhirnya setelah sekian lama aksi mereka tidak jelas kelanjutan hukumnya diputuskan bahwa tahun 2008 ini mereka akan di Hukum Mati dengan cara di tembak. Sempat kasus ini menjadi tanda tanya besar jika dikaitkan dengan kasus Tibo CS yang proses hukumnya sangat cepat untuk mengeksekusi mati mereka pada kasus yang dianggap tidak terlalu serius (perang kampung), itupun ada indikasi kematian Tibo CS hanya untuk menutupi oknum tertentu dibalik kenyataan yang sebenarnya (lebih kurang hanya korban politik).

Wajah-wajah pelaku Bomb Bali yang merasa tak berdosa atas peristiwa itu

Berbeda dengan kasus Amorozi CS yang memang mereka melakukannya dengan sengaja dan sadar atas keyakinan tertentu dan dengan tujuan tertentu. Dampak dari tindakan Amorozi CS tidak saja hanya menggoreskan pilu atas korban yang tidak ada sangkut pautnya dengan gejolak politik Indonesia, tetapi mengganti wajah Indonesia yang terkenal sebagai "BANGSA YANG RAMAH" menjadi "NEGARA TERORIS", mungkin kah terulang kembali Visit Indonesian Year seperti masa yang lalu-lalu??

Sejak peristiwa Bomb itu Bali sebagai kota turis yang menghasilkan devisa terbesar untuk Indonesia dari sisi pariwisata berangsur-angsur sepi, bahkan kota yang tidak mengenal istilah tidur itu berubah menjadi kota mati. Banyak warga Negara Indonesia yang kehilangan mata pencaharian bersumber dari turis, bahkan hotel-hotel pun banyak yang bangkrut karena sepinya pengunjung. Untungnya sekarang kondisi Bali berangsur mulai membaik, jumlah korban meninggal saat terjadi Bomb lebih dari 200 orang.

Bagaimana perasaan kita apabila saat kejadian pas kebetulan ada saudara dekat kita disitu dan ikut menjadi korban??
- Cukupkah sebuah kata maaf untuk melupakan peristiwa itu??
- Cukupkah hukuman mati bagi para pelaku untuk memberikan kesan adil dihati para keluarga korban?

Bagaimana dampaknya kepada Negara dan masyarakat Bali khususnya saat itu?
- Seimbangkah kerugian Materil yang harus ditanggung warga Bali dengan hukuman mati terpidana itu??
- Seimbangkah kerugian pada negara saat itu akibat hilangnya Devisa dari sektor Pariwisata dengan hukuman mati ketiga orang itu?

Setelah sekian lama Monumen kenangan peristiwa Bomb Bali berdiri, baru tahun inilah keluar putusan Mahkamah Agung untuk mengeksekusi para pelaku "itupun kalo jadi" kalo tidak ada ketebelece dibelakang karena faktor "XXX", apalagi di Indonesia jika sudah masa berbicara dengan menamengkan agama tertentu "Semua mungkin terjadi....", seperti kasus FPI dengan kearoganannya yang pasti proses hukumnya akan berlanjut sangat lama atau malah dilupakan begitu saja "Ya itu sih sudah menjadi rahasia umum... hehehe" namun mereka mengecam keras apabila dianggap sebagai penganut aliran kejam dan keras... ngebahas soal ini ngeri ah... bisa-bisa diculik xixixi "ya pokoke anggap saja benar kalo gak mau di bomb xixixi"

HABAKUK 1:4
"Itulah sebabnya hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar; itulah sebabnya keadilan muncul terbalik"

Ali Gufron salah satu Terpidana Mati Bomb Bali menyampaikan ucapannya kepada Warga Negara Australi: "Kematian mereka adalah kehendak Allah". Miris juga mendengar ucapan dengan nada seolah tak bersalah itu... (Seperti ucapan psykopat dalam film-film pembunuhan, yang kebanyakan menganggap dirinya hanya penerus takdir)

Ali Gufron

Kematian tanpa sepengetahuan manusia itu lebih baik, ketimbang kondisi seseorang yang sudah mengetaui kapan ajalnya akan tiba dengan memikul setumpuk dosa yang memberkas sangat dalam dihati para keluarga korban... Benarkah mereka akan masuk sorga sebagaimana yang mereka yakini atas perbuatannya itu? Hanya mereka yang akan segera tau jawabannya, namun sayangnya kita manusia yang masih hidup tidak akan mendapatkan SMS / email / surat / telegram dari mereka atas apa yang mereka alami diatas sana nantinya.

Sikap para pelaku tadi seolah mencerminkan bahwa bangsa ini tidak memerlukan uluran bantuan dari negara asing, dengan sikap cenderung apatis / membenci mereka karena faktor adanya "perbedaan"... benarkah Indonesia tidak memerlukan bantuan dari negara Asing...???

"Kalo kata orang udah susah belagu..." Semoga bangsa ini tidak menjadi bangsa sombong ditengah kesusahannya, tidak perlu menganggap bantuan dari negara Barat adalah hal yang haram hanya karena terdapat perbedaan keyakinan, sebaliknya menghalalkan sesuatu yang secara manusiawi dianggap haram

"kebenaran bukan lagi sebuah nilai mutlak, sebaliknya hati manusia sering dibutakan atas sesuatu yang harus dianggap benar karena faktor tertentu. Kejahatan dicintai, kebenaran dipungkiri... sebagai tanda akhir jaman untuk menyambut kedatangnNya kembali sebagai Hakim Yang Adil"

4 komentar:

Anonim mengatakan...

dasar kafir najis..

Reinheart mengatakan...

Untunglah saya sebagai manusia tidak pernah mengatakan bahwa pelaku bomb Bali itu kafir, najis, dan lain sebagainya walau perbuatannya itu di kutuk seluruh dunia, karena saya yakin hanya Tuhan yang punya kuasa untuk menilai manusia kafir atau najis dihadapanNya:)

Kepada siapapun istilah kafir dan najis anda tujukan, sebaiknya anda kembali melihat diri anda... sudah layakkah anda mengatakan itu? :)

Anonim mengatakan...

Whuaaaaaa...aku baru tau nih, ketinggalan informasi hangat hehehe...

Akhirnya keadilan Tuhan dinyatakan. Thanks God !
Kebenaran pasti akan menang meskipun prosesnya lama... pokoknya sabar... sabar... dan sabar deeh... Kita punya Tuhan yang adil kok :)

Reinheart mengatakan...

Dan itu sudah dibuktikan hanya berselang 3 tahun setelah kejadian itu :)